Pentingnya Pemeriksaan HbA1C dan Kimia Darah Pasien Prolanis
Pemeriksaan
kesehatan secara rutin bertujuan untuk
memantau status kesehatan penderita penyakit kronis. Peserta prolanis merupakan
Peserta Program JKN-KIS yang sudah mengikuti rangkaian kegiatan skrining
kesehatan hingga akhirnya sudah didiagnosa menyandang kronis seperti diabetes
mellitus tipe 2 dan/atau hipertensi.
Jenis pemeriksaan penunjang bagi
Peserta Prolanis diabetes melitus tipe 2 meliputi pemeriksaan:
a.
Gula darah puasa,
dengan frekuensi pemeriksaan 1 (satu) bulan sekali;
b.
HbAlc, dengan frekuensi
pemeriksaan 6 (enam) bulan sekali
c.
Kimia darah, dengan
frekuensi pemeriksaan 6 (enam) bulan sekali.
Jenis pemeriksaan penunjang bagi
Peserta Prolanis hipertensi berupa pemeriksaan kimia darah, dengan frekuensi
pemeriksaan 6 (enam) bulan sekali.
Pemeriksaan Kimia Darah
Tes kimia adalah tes darah yang mengukur tingkat beberapa zat
dalam darah. Tes Kimia darah menunjukkan
kesehatan umum, dan menilai apakah pengobatan bekerja dengan baik atau tidak.
Pemeriksaan kimia darah sebagaimana
dimaksud terdiri atas:
a.
Mikroalbuminuria
Test ini untuk mengukur keberadaan protein yang
disebut albumin dalam urin dan sebagai skrining untuk mendeteksi kerusakan
ginjal. Jika ginjal berfungsi baik tidak ditemukan albumin di dalam urin.
b.
Ureum
tes ini untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang
merupakan zat sisa dari metabolisme protein dan seharusnya dibuang melalui ginjal.
c.
Kreatinin
Tes ini untuk
menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin merupakan zat
sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal. Kadar kreatinin
yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal.
d.
Pemeriksaan Profil Lipid
Tes kolesterol lengkap
meliputi pengukuran terhadap 4 jenis lemak dalam darah, yakni HDL (kolesterol
baik), LDL (kolesterol jahat),trigliserida, dan total kolesterol (total keseluruhan dari
jenis kolesterol). Hasil pemeriksaan kolesterol yang ideal adalah sebagai
berikut:
- LDL: kurang dari 130
mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
- HDL: lebih dari 60
mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
- Kolesterol
total:
kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
- Trigliserida: kurang dari 150
mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko
terjadinya penyakit
jantung dan stroke. tes kolesterol ini berguna untuk mendeteksi
risiko tersebut
Pemeriksaan
HbA1C
Bagi penderita diabetes, pemeriksaan
HbA1c dapat dimanfaatkan sebagai sarana kontrol terhadap keberhasilan
pengobatan. Hal ini dilakukan dengan memastikan apakah kadar gula darah telah
berada di nilai yang telah ditargetkan. Oleh sebab itu, penderita diabetes
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan HbA1c secara berkala minimal setiap 6 bulan
sekali.
Prosedur pemeriksaan HbA1c kurang lebih sama dengan prosedur tes
darah pada umumnya. Pembuluh darah pada lengan akan ditusuk dengan jarum untuk
mengambil darah. Sampel darah kemudian diuji di laboratorium dan hasilnya bisa
didapatkan dalam beberapa hari. Hasil pemeriksaan akan tertulis dalam persentase,
dengan interpretasi sebagai berikut:
- Normal: jumlah HbA1c di
bawah 5,7%.
- Prediabetes: jumlah HbA1c
antara 5,7-6,4%.
- Diabetes: jumlah HbA1c
mencapai 6,5% atau lebih.
Semakin tinggi jumlah HbA1c berarti semakin banyak hemoglobin yang
berikatan dengan glukosa, dan ini menandakan bahwa kadar gula darah tinggi Jika jumlah HbA1c melebihi
8%, kemungkinan mengalami diabetes yang tidak terkontrol dan berisiko
mengalami komplikasi.
Komentar
Posting Komentar