Obat dan Keamananya untuk Ibu Hamil


Pemberian Obat pada ibu hamil harus dipikirkan efek obat terhadap ibu dan tidak boleh melupakan efek samping ke janin Keberadaan obat pada ibu hamil ditinjau dari 3 kompartemen yaitu Ibu, Plasenta dan Fetal

Apabila terpapar zat berbahaya (obat berbahaya atau pestisida) pada 2 minggu pertama setelah konsepsi, dapat dimungkinkan akan terjadi gangguan pembelahan atau penempelan, resiko abortus tinggi. Apabila terpapar zat berbahaya tahap organogenesis menyebabkan gangguan organ terganggu sehingga beresiko cacat

Teratogenesis merupakan disgenesis organ janin baik struktural maupun fungsi. teratogenesis bermanifestasi sebagai gangguan pertumbuhan dan kematian janin.Risiko teratogenik terbesar adalah 3 hingga 8 minggu setelah pembuahan (kehamilan 5 sampai 10 minggu)

Kategori Keamanan Obat menurut FDA
1. Kategori A
studi kontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin pada kehamilan trimester I (dan tidak ada bukti mengenai resiko pada trimester selanjutnya), dan sangat rendah kemungkinannya untuk membahayakan janin
Contoh obat: Vitamin C, asam folat, vitamin B6, zinc


2. Kategori B
Studi pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat (selain penurunan fertilitas) yang tidak diperlihatkan pada studi terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai resiko pada trimester berikutnya).
Contoh obat kategori B acarbose, acyclovir,  bisacodyl, caffeine, cetirizine, clopidogrel, clotrimazole, famotidin, ibuprofen oral, insulin, kaolin, lansoprazole, loratadine, metformin, methyldopa, pantoprazole, paracetamol oral, ranitidine, sucralfat,tetracycline topical, tranexamic acid

3. Kategori C
Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin timbul pada janin
Contoh obat kategori c: albendazole, albumin, allopurinol, aminophylin, aspirin, beclometasone, calcitriol, calcium lactate, chloramphenicol, ciprofloxacin, clobetasol topical, clonidine, cotrimoxazole, desoximetasone topical, DMP HBr,fluconazole, gemfibrozil, griseofulvin, GG heparin, hydrocortisone, INH, ISDN, ketoconazole, lactulosa, levofloxacine, miconazole, nystatin (vaginal A), omeprazole, prednisolone, promethazine, pseudoephedrine, pyrantel, pyrazinamide, rifampicin, risperidone, salbutamol, spiramycin, theophyline,

4. Kategori D
Terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (mengancam jiwa)
Contoh obat
Contoh obat : alprazolam, amikacin, atenolol, carbamazepine, cisplatin, clonazepam, diazepam,phenytoin, povidon iodine topical, PTU streptomycin inj, tamoxifen, tetracycline oral/ophthalmic, valproic acid. 

5. Contoh obat kategori X
Studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya resiko obat ini pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaatnya. Dikontraindikasikan bagi wanita hamil atau wanita usia subur.
Contoh obat golongan x: Statin, caffeine + ergotamine, clomifene, desogestrel + ethinyl estradiol, estradiol, norethisterone, fluorouracil, misoprostol, oxytocin,  warfarin.

Konseling  dan Pemilihan Obat Pada Ibu Hamil
  • hindari pemberian obat pada periode pertama masa konsepsi
  • Hindari Makanan, minuman dan zat diperlukan oleh janin pada masa pertumbuhan misalnya merokok, alkohol, obat sedatif atau jamu-jamu tradisional yang belum teruji keamananya
  • Hindari pemberian obat polifarmasi pada ibu hamil, terutama bila pemberian dalam jangka waktu lama
  • berikanlah obat yang jelas aman dan mepertimbangkan keperluan pengobatan primernya                     (rikha)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hipertensi

EDUKASI GEMA CERMAT (GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT) PADA KEGIATAN PELANTIKAN SAKA BAKTI HUSADA KWARTIR CABANG DEPOK

Gemacermat di malang rejo, tingkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat