Mengenalkan Osteoatritis pada Lansia
Pada Sabtu, 21 September 2019 dilakukan kegiatan Penguatan dan Motivasi Penderita PTM di Puskesmas Ngemplak 2, acara dimulai pagi hari senam bersama, dilanjutkan dengan pemberian materi edukasi diakhiri dengan pemeriksaan kesehatan. kegiatan ini dihadiri 35 orang lansia penderita diabetes dan hipertensi
Pemaparan materi diberikan oleh Fisioterapi Puskesmas Ngemplak 2, Khoiriyah nisa indriyani, AMF., S.Fis Adapun materi yang diberikan mengenai Osteoartritis.
Osteoatritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang mempengaruhi tulang rawan persendian. OA terjadi akibat rusaknya kartilago yang melindungi dan memberi bantalan bagi sendi. Sendi yang paling sering mengalami kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. OA ditandai dengan pengapuran sendi dan kerusakan tulang rawan sendi
OA bisanya ditemukan pada orang berusia diatas 50 tahun dengan gejala mengalami nyeri dan kaku sendi kurang dari 30 menit, sendi berbunyi (kreptus), nyeri saat ditekan, dan pembesaran sendi lutut.
Perinsip penanganan osteatritis dengan mengurangi beban sendi pada lutut, memperkuat otot disekitar lutut dan memberi nutrisi pada sendi lutut. Osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala agar penderitanya bisa tetap beraktivitas dan menjalani kehidupan secara normal. Gejala dari kondisi ini terkadang bisa berkurang secara perlahan seiring waktu.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala osteoarthritis
a. Menurunkan berat badan bagi penderita yang mengalami obesitas.
b. Rutin berolahraga.
c. Menjalani fisioterapi dan/atau terapi okupasi.
d. Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat berdiri atau berjalan.
e. Mengonsumsi obat-obatan, seperti obat pereda rasa sakit yang diminum ataupun yang dioles
Jika langkah-langkah tersebut terbukti kurang efektif dan kondisi sendi cukup rusak, dokter mungkin akan menyarankan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki, memperkuat, atau mengganti sendi agar pasien bisa lebih mudah bergerak.
Meskipun osteoarthritis tidak dapat dicegah, penderita dapat meminimalisir potensi mengalami kondisi yang lebih parah atau komplikasi yang dapat menyebabkan kelumpuhan dengan melakukan beberapa hal, seperti:
a. Melakukan olahraga secara rutin untuk menguatkan otot dan sendi.
b. Menjaga postur tubuh saat duduk atau berdiri. Pastikan Anda meregangkan otot tubuh sesering mungkin.
c. Menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas.
(rikha)
Komentar
Posting Komentar