Penguatan dan Motivasi Penderita PTM "Pentingnya pemeriksaan HbA1c"
(19/10/2019 jam07.00-11.30) Pertemuan dibuka oleh Endang Rahmad Mulyadi dengan doa dan sambutan. Pertemuan dihadiri oleh pasien penderita DM dan atau hipertensi, setelah itu dilanjuatkan senam anti pikun oleh mahasiswa profesi psikologi. Pemaparan materi diberikan oleh Pemegang program PTM Puskesmas Ngemplak 2, Endang Rahmad Mulyadi, tentang pentingnya pemeriksaan HbA1c
Hemoglobin A1c atau HbA1c adalah komponen dari hemoglobin yang berikatan dengan glukosa. Hemoglobin adalah pigmen pembawa oksigen yang memberikan warna merah pada sel darah merah dan juga merupakan protei dominan.
Hemoglobin A1c (HbA1c) digunakan untuk memantau gula darah pada penderita diabetes. HbA1c merupakan indikator glukosa darah, bisa juga digunakan untuk memonitor efek diet, aktifitas fisik, dan terapi obat terhadap kadar gula darah. HbA1c tidak dapat digunakan untuk memantau kadar glukosa darah per hari atau tes rutin .
Pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan darah yang penting untuk melihat seberapa baik pengobatan terhadap diabetes. Artinya pemeriksaan Hemoglobin A1C ini akan menggambarkan rata-rata gula darah selama 2 sampai 3 bulan terakhir dan digunakan bersama dengan pemeriksaan gula darah biasa untuk membuat penyesuaian dalam pengendalian diabetesmelitus.
Hemoglobin ditemukan dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika diabetes tidak terkontrol (yang berarti bahwa gula darah terlalu tinggi terus menerus), maka gula akan menumpuk dalam darah dan menggabungkan diri dengan hemoglobin.
Jumlah rata-rata gula dalam darah dapat diketahui dengan mengukur tingkat HbA1c. Jika kadar glukosa darah terus menerus tinggi selama beberapa minggu terakhir, maka pemeriksaan HbA1c akan menunjukkan nilai yang tinggi.
Pasien prolanis melakukan pemeriksaan ini setiap 6 bulan sekali untuk menentukan apakah gula darah mereka telah mencapai kadar target atau belum. pemeriksaan ini di tanggung BPJS. Bagi yang hasilnya memuaskan atau diabetes di bawah kontrol yang baik mungkin dapat menunggu lebih lama untuk melakukan tes darah selanjutnya, namun para ahli merekomendasikan pemeriksaan HbA1c setidaknya 2 kali setahun.
Bagi orang yang sehat alias tanpa diabetes, kisaran nilai normal HbA1c adalah antara 4% - 5,6%. Kadar HbA1c antara 5,7% sampai 6,4% mengindikasikan peningkatan resiko diabetes, dan kadar 6,5% atau lebih tinggi mengindikasikan diabetes. Kadar gula darah yang terus tinggi pada penyakit diabetes yang tidak terkontrol akan menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu sangat penting mengevaluasi apakah pengobatan yang diberikan selama ini berhasil atau tidak, yaitu dengan pemeriksaan HbA1c ini. Target nilai HbA1c untuk pasien diabetes adalah kurang dari 7%. Semakin tinggi hemoglobin A1c, semakin tinggi risiko komplikasi akibat penyakit diabetes melitus. (rikha)
Komentar
Posting Komentar