Penguatan dan Motivasi Penderita PTM (Penyakit Tidak Menular) dengan manajemen stres
Pada Sabtu, 20 Juli 2019 Pukul 07.00 peserta prolanis senam dengan dipandu instruktur senam Ibu Yuni di halaman Puskesmas Ngemplak 2. setelah istirahat pasien dipandu untuk mengikuti kegiatan Penguatan dan Motivasi Penderita PTM dilaksanakan di Aula banguanan utara puskesmas Ngemplak 2. Pertemuan dibuka oleh dr Ami dan pak Endang Rahmat Mulyadi dengan doa dan sambutan. Pertemuan dihadiri oleh pasien penderita DM dan atau hipertensi.
Pemaparan materi diberikan oleh mahasiswa magister psikologi UGM sdri Jessica Dheria Arywibowo, S. Psi. Adapun materi yang diberikan mengenai manajemen stres pada lansia ,Pada awal kegiatan peserta prolanis diajak bersama-sama senam ringan antipikun, untuk menghilangkan ketegangan, melancarkan sirkulasi darah dan mencegah pikun, setelah itu peserta prolanis diberi penjelasan tentang stres. Stres adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stresor merupakan kejadian dalam hidup yang menimbulkan stres bisa berasal dari diri sendiri (kehidupan pribadi), lingkungan (penyesuaian diri).
Gejala stres meliputi fisik, kognitif, emosi dan sosial. Gejala fisik bisa berupa pusing, sulit tidur, nyeri pada leher bagian belakang, nyeri punggung, hirang nafsu makan dan naiknya tekanan darah. Gejala kognitif berupa kehilangan fokus pada suatu hal dan sulit mengambil keputusan. Gejala emosi dapat berupa mudah marah-marah, ketakutan atau kecenderungan untuk menarik diri. Gejala sosial berupa rasa curiga denga orang lain, sulit berinteraksi dan menyendiri.
Manajemen stres pada lansia penting agar lansia mampu berpikir positif, lebih stabil, memelihara kondisi fisik dan dapat beraktivitas dengan optimal. Manajemen stres dapat dilakukan dengan relaksasi, berdoa, makan makanan yang bergizi, cukup istirahat, berkumpul dengan keluarga atau teman untuk bercerita serta melakukan hobi yng positif misalnya berkebun, jalan-jalan dan lain-lain. Namun apabila stres masih muncul sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog.
Pukul 09.00 kegiatan penyuluhan selesai para peserta prolanis secara begantian melakukan cek tensi, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, pengambilan sampel darah dan urin. kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter Ami dan diakhiri pengambilan obat rutin serta konsultasi obat dengan apoteker Rikha Rahmawati.
Komentar
Posting Komentar