Perubahan Waktu Minum Obat Diabetes Saat Berpuasa
26/5/2019 Pada saat puasa waktu makanan kita berubah, kita hanya makan pada saat buka puasa, malam hari dan saat sahur, ini berpengaruh pula pada perubahan jadwal minum obat para penderita diabetes yang berpuasa. Pasien diabetes yang boleh berpuasa jika menurut dokter kadar gula darahnya stabil, tidak mengalami komplikasi, patuh minum obat dan diet, tidak sedang hamil dan tidak mengalami infeksi
Saat buka puasa sampai setelah selesai sholat tarawih orang cenderung makan manis-manis dan berkalori tinggi, sehingga obat-obatan yang bekerja merangsang pengeluaran hormon insulin dari organ pankreas sebaiknya diminum saat buka puasa. fungsi hormon insulin adalah menurunkan kadar gula dalam darah contoh obat yang bekerja merangsang hormon insulin antara lain glimepiride, glipizide, gliquidone, glibenklamid, glipizide, sitagliptin, vildagliptin dan linagliptin.
Saat sahur kita makan secukupnya, asupan karbohidrat lebih kecil dibandingkan saat berbuka puasa dan malam hari. Setelah subuh tubuh kita tidak mendapat asupan makanan apapun, sehingga kadar gula cenderung lebih rendah. Pada saat sahur obat diabetes yang diminum dipilih yang tidak merangsang produksi insulin agar mencegah terjadinya hipoglikemi/gula darah. contoh obat yang tidak merangsang produksi insulin adalah metformin dan acarbose.
Sebagai contoh :
Bapak A mendapatkan resep dari dokter Glimepiride 1mg 1x sehari 1 tablet dan Metformin 500mg 1x1 tablet.
sebelum bulan ramadhan beliau minum obat glimepirid 1mg sebelum sarapan pagi dan Metformin dimalam hari.
maka saat puasa ramadhan Bapak A minum Glimepirid 1mg sebelum buka puasa dan metformin 500mg saat sahur dan tetap dipantau kadar gula darahnya secara berkala. Perubahan jadwal ini bisanya disampaikan oleh Apoteker saat menyerahkan obat.
Pasien diabetes yang berpuasa dianjurkan menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur, menjalankan terapi obat sesuai anjuran dokter, tidak berlebihan makan/minum saat berbuka puasa. Penderita diabetes harus jeli mengenali tanda-tanda hipoglikemi saat puasa seperti gemetaran, keluar keringat dingin, pusing, pucat, penglihatan kabur, jantung berdebar dan merasakan lapar yang luar biasa. jika mengalami hal ini, sebaiknya pederita diabetes membatalkan puasanya makanan/ minuman manis supaya tidak pingsan. Setelah itu penderita diabetes menyampaikan keluhan hipoglikemi ini kepada dokter dan atau apoteker supaya dievaluasi pengobatanya. Dengan pengawasan yang baik pasien diabetes dapat berpuasa dengan aman dan sehat.
salam sehat selalu
rikha
Komentar
Posting Komentar