Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Peran Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat ODGJ (Orang Dengan Ganguan Jiwa)

Gambar
Kunci dari keberhasialan pengobatan skizofrenia adalah kepatuhan minum obat. Jika tidak patuh, akan terjadi kekambuhan. Pada saat pasien kambuh bisa jadi pasien sulit mengendalikan diri sehingga dapat menyakiti diri sendiri dan atau orang lain. Gangguan fungsi otak kronik membutuhkan terapi jangka panjang. Kekambuhan berulang akan menyebabkan semakin sulit pasien kembali ke kondisi sebelum kambuh. Penyebab Tidak Patuh Minum Obat Rasa jenuh akibat pengobatan yang terlalu lama  Presepsi salah , Kondisi tubuh yang hanya begitu-begitu saja, Racun dan ketergantungan. pemahaman yang salah ini harus diluruskan Kurangnya pengertian dari anggota keluarga seperti mengatur obat sendiri, penyangkalan,  Kendala Waktu dan biaya Dukungan keluarga sangat penting terhadap pengobatan pasien gangguan jiwa, karena pada umumnya pasien gangguan jiwa belum mampu mengatur dan mengetahui jadwal dan jenis obat yang akan diminum.  Keluarga harus selalu membimbing dan mengarahkan agar pas

Gemacermat di Dusun Gedongan Lor

Gambar
Pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019 dilakukan edukasi Gemacermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Gunakan Obat) di dusun Gedongan lor. pertemuan ini diisi oleh kolaborasi 8 Orang AOC  yaitu Rikha Rahmawati, S. Farm, Apt (Apoteker Puskesmas Ngemplak 2), Nirma Atin Shintia, S.Si, Apt (Apoteker Puskesmas Ngemplak 1), Hepi Akbat Rita, S Farm, Apt (Apoteker Puskesmas Cangkringan), Bapak Deddy S (ketua pc IAI Sleman), ibu Mitha Dwi (Apoteker Klinik kluarga Sembada), Ibu Ari Kristiani (Dosen UKRIM), Ibu Susi Susilowati (Apoteker Pharm 24 Godean) dan Bapak Tieto (Pengajar SMK farmasi Bina Tama). Kegiatan ini  dimulai pukul 8.00 WIB diikuti oleh 20 orang ibu-ibu PKK. kegiatan dimulai dengan pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat, dilanjutkan pemberian materi (5 O, pengolongan obat, Dagusibu), tanya jawab dan konsultasi, diakhiri dengan posttest untuk mengetahui tingkat penyerapan materi yang diberikan. Kegiatan yang sama rencananya akan dilakukan 3 bul

Mengenal Penyakit Tubercolosis (TBC) dan Pengobatanya

Gambar
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paru-paru. Mycobacterium tuberculosis termasuk basil gram positif. Kuman ini sangat kecil  dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. panjang 1-4 mikron dan lebar berkisar 0,3-0,6 mikron kuman ini akan tumbuh optimal pada ph optimal 6,6-7 dan untuk membelah diri dari satu sampai dua (generation time diperlukan waktu 14-20 jam Lokasi yang memungkinkan untuk penyebaran infeksi TB : infeksi Primer: Paru (TB Paru) Penyebaran hematogenik: Otak, tulang, organ sistemik  Penyebaran limfatik: leher, peri-bronkial Infeksi para-vertebrae Tanda dan Gejala Gejala dan tanda khas Tuberkulosis: badan lemas, batuk berdahak lebih dari 2 minggu, berkeringat di malam hari, demam lebih dari 1 bulan, nyeri dada dan berat badan turun. Seseorang dinyatakan menderita Tuberkulosis Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya 2 dari 3 spesimen SPS BTA

Motivasi Minum Obat Secara Teratur dan Sosialisasi Prosedur Pengambilan Obat Prolanis.

Gambar
Pertemuan dibuk a oleh   Endang Rahmat Mulyadi sebagai perawat pemegang program PTM (Penyakit Tidak Menular)  dengan doa dan sambutan. Pertemuan dihadiri oleh pasien penderita DM dan atau hipertensi   selanjutnya  Pemaparan materi diberikan oleh Apoteker Puskesmas Ngemplak 2, Rikha Rahmawati S. Farm, Apt . Adapun materi yang diberikan  motivasi minum obat secara teratur dan sosialisasi prosedur pengmbilan obat prolanis. Bagi penderita penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes militus minum obat secara teratur penting untuk menjaga kestabilan kadar gula darah dan tekanan darah agar dapat meningkatkan kualitas hidup. Pengobatan dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka penerita hipertensi dan diabetes baiknya mejadikan obat sebagai “sahabat” , agar dapat berdamai dengan obat, minum obat secara teratur sesuai instruksi pemakaian obat di etiket obat tidak menambahi sendiri ataupun mengurangi. Apabila muncul efek samping obat segera hubungi dokter. Alasan penderita hip